Jumat, 30 Oktober 2015

Video Tutorial Cara membuat Grafik Barber Johnson

Video Tutorial Cara membuat Grafik Barber Johnson

Video  terdiri dari 4 bagian :
Pada video Part 1 : Membuat Tabel https://www.youtube.com/watch?v=SpDu5WgkCp4
Pada video Part 2 : Membuat Grafik  https://www.youtube.com/watch?v=6IKGEOZiO6s
Pada Video Part 3 : membuat Garis daerah efisiensi https://www.youtube.com/watch?v=Lo6BbNKocyQ
Pada video part 4 : Menambahkan fitur macro pada excel https://www.youtube.com/watch?v=PhR2tWA9lyw


, ,

Download Buku Pedoman Rekam Medis

Download BUKU PEDOMAN REKAM MEDIS


Berikut daftar isi dari buku pedoman rekam medis :

SK Direktur penetapan Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam MedisKata Pengantar                                          
Daftar Isi

                          BAB I            : PENDAHULUAN

1.    Pengertian Rekam Medis
2.    Kegunaan Rekam Medis
3.    Sifat Rekam Medis
4.    Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis
5.    Isi Rekam Medis


                        BAB II            : PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN

1.    Pemberian Nomor Rekam Medis
2.    Pemberian Identitas Pasien Dawasa
3.    Perawatan dan Pemberian identitas bayi baru lahir dengan persalinan normal
4.    Pemberian identitas dan penomoran pasien di unit gawat darurat
 

                     BAB III            : PENULISAN NAMA DAN INDEKS PASIEN

1.    Penulisan nama
2.    Indeks utama pasien  (KIUP)
3.    Penyimpanan KIUP


                    BAB IV            : PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS

1.    Sistem penyimpanan berkas rekam medis
2.    Jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis
3.    Penyimpanan rekam medis aktif
4.    Kode warna dan penomoran

                                           

                       BAB V            : PEMINJAMAN,PENANGANAN DAN PEMELIHARAAN RM

1.    Peminjaman berkas rekam medis
2.    Pengambilan berkas rekam medis dari rak penyimpanan
3.    Pemasangan lembar perunut (out guide)
4.    Pengiriman berkas rekam medis
5.    Pengembalian berkas rekam medis
6.    Peraturan dan tatatertib pengamanan berkas rekam medis
7.    Pemeliharaan berkas rekam medis
8.    Kerahasiaan informasi dalam berkas rekam medis


                    BAB VI            : PROSEDUR PASIEN DI RAWAT

1.    Ketentuan pendaftaran pasien rawat jalan ( flow chat)
2.    Prosedur penerimaan pasien rawat jalan :
a.     Pasien baru
b.    Pasien lama tanpa perjanjian
c.     Pasien lama dengan perjanjian
3.    Prosedur penerimaan pasien di IGD
4.    Ketentun dan prosedur penerimaan pasien rawat inap
5.    Ketentuan dan prosedur pasien rawat inap pulang
6.    Ketentuan dan prosedur pasien keluar rumah sakit
7.    Ketentuan dan prosedur konsul pasien
8.    Ketentuan dan prosedur pasien pulang paksa


                  BAB VII            : PENCATATAN DAN PENGISIAN REKAM MEDIS

1.    Pencatatan rekam medis
2.    Penulisan symbol,singkatan dan tanda khusus
3.    Ringkasan selama dirawat
4.    Ketentuan dan prosedur Infomed Consent
5.    Laporan kacelakaan
6.    Otopsi (walaupun rumah sakit tidak melakukan sendiri)
7.    Pembuatan Visum et Repertum
8.    Ketentuan dan prosedur pelayanan asuransi
9.    Riwayat penyakit pasien
10.Catatan perintah dokter untuk pengobatan dll11.Laporan anestensi, operasi, tindakan lain12.Catatan observasi pasien 

13.Catatan perkembangan pasien

14.Penulisan diognosa15.Bukti dokter penanggung jawab pasien memberikan Penjelasan tentang penyakit pasien dan pendidikan tentang kewajiban pasien16.Kewajiban dokter dan perawat mengisi rekam medis secara lengkap, benar, jelas, akurat, tepat waktu, tanpa coretan


               BAB VIII            : SISTEM PELAPORAN

1.    Laporan internal berkala
2.    Laporan eksternal berkala
3.    Laporan khusus sewaktu


                     BAB IX            : SUB KOMITE REKAM MEDIS

1.    Keputusan pembentukan sub komite rekam medis
2.    Tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab sub komite RM
3.    Keanggotaan
4.    Uraian tugas
5.    Struktur organisasi

Download Bukunya disini :

, ,

Selasa, 27 Oktober 2015

KARTU INDEKS UTAMA PASIEN

KARTU INDEKS UTAMA PASIEN

1.       Pengertian

Kartu Indeks Utama Pasien atau KIUP adalah kartu yang dijadikan database pasien secara manual,sehingga KIUP harus mutlak dibuat bagi setiap pasien yang baru mendaftar di TPP (Tempat Pendaftaran Pasien ) Baik itu pasien rawat jalan ,rawat inap,dan rawat darurat.
Kartu Indeks Utama Pasien berguna sebagai backup apabila pasien lupa membawa kartu berobatnya.KIUP yang merupakan salah satu sumber data penting pasien ini bersifat permanen atau disimpan selamanya pada instansi rumah sakit,karena itu  KIUP harus diisi secara lengkap dan tepat sesuai dengan identitas pasien.

2.       Data / Variabel Kartu Indeks Utama Pasien .

KIUP dibuat berdasarkan atas ringkasan riwayat klinik yang diterima dari tempat penerimaan pasien.KIUP harus dibuat selengkap dan sejelas mungkin.Dalam KIUP dimuat beberapa data identitas pasien yang dibuat secara terperinci dan lengkap,data tersebut antara lain:
a.       Nama Lengkap Pasien.
b.      Nomor Rekam Medis.
c.       Tempat Tanggal Lahir.
d.      Jenis Kelamin.
e.      Alamat Lengkap.
f.        Nama Ayah.
g.       Nama Ibu.
h.      Nama Suami/Istri.
i.         Agama.
j.        Pekerjaan.
k.       Status.
l.         Penanggung Jawab.
m.    Tanggal Kunjungan.

Ada beberapa catatan penting dalam pengisian data KIUP yaitu ada beberapa data yang bisa saja berubah seperti Alamat,Status,Nama Suami atau Istri,Agama,Pekerjaan,maka setiap terjadi perubahan data maka perubahan tersebut bisa di tulis di balik KIUP disertai dengan tanda tangan petugas yang menerima perubahan data tersebut.atau bisa dibuatkan kolom keterangan pada kartu untuk mengisi perubahan tersebut,atau dibuatkan kartu KIUP baru dengan keterangan petunjuk ke KIUP lama.

3.       Standarisasi Pembuatan Kartu Indeks Utama Pasien.

Untuk membuat kartu indeks utama pasien atau KIUP harus diperhatikan beberapa hal penting yang menjadi standar KIUP tersebut yaitu:
a.       Ukuran 12.5 x 7.5
b.      Bahan tebal dan berwarna putih.
c.       Mencakup seluruh data/variable KIUP.
KIUP harus disimpan pada tempat tersendiri dengan cara penyimpanan secara alpabhet atau huruf misalnya nama pasien adalah Asmarah Sukma maka KIUP disimpan pada bagian “A”.Karena itu KIUP harus dibuat benar-benar sesuai dengan nama lengkap pasien bukan nama panggilan atau nama samaran,tapi sesuai dengan kartu identitas pasien misalnya KTP/SIM atau Kartu pelajar atau Kartu Keluarga atau Akte Kelahiran.
Berikut Contoh format KIUP:
Contoh KIUP Rekam Medis - pikesstikpan.blogspot.com
Tampak Depan
Contoh KIUP Rekam Medis - pikesstikpan.blogspot.com
Tampak Belakang

4.       KIUP vs MIP

MIP atau Master Indeks Pasien adalah KIUP yang dibuat secara elektronik,berbeda KIUP ,MIP disimpan didalam Hardisk Komputer,kemudahannya adalah lebih cepat dalam pelacakan identitas pasien ,memuat lebih banyak data,dan lebih aman ( Kerusakan KIUP seperti Sobek,atau luntur terkena air).MIP juga harus dibuat backup apabila computer error atau terbakar.


,

Minggu, 25 Oktober 2015

Sistem Penomoran Rekam Medis

Sistem Penomoran Rekam Medis

A. Pendahuluan


Pasien yang melakukan kunjungan ke Rumah Sakit harus mengetahui alur prosedurnya mulai dari alur pelayanan ke Rawat Inap,Rawat Jalan,Rawat Darurat,dan instansi pelayanan lainya.Dan semua alur tersebut dimulai dari TPP (Tempat Pendaftaran Pasien).

Pasien yang mendaftar akan dibuatkan berkas Rekam Medis dan Nomor rekam medis.kegunaan dari nomor rekam medis pada prinsipnya sebagai identitas penyimpanan berkas.Kenapa berkas rekam medis harus disimpan berdasarkan nomor bukan nama pasien,karena dengan nomor akan lebih mudah di jajarkan,diambil kembali saat diperlukan.Tentu ini lebih baik daripada berkas pasien disimpan berdasrkan namanya karena berkas akan sulit dilacak bila ada beberapa pasien yang memiliki nama yang sama dan hampir sama.

Ada 3 model sistem penomoran yang bias diterapkan yaitu :
1.       Sistem Penomoran Seri
2.       Sistem Penomoran Unit
3.       System penomoran seri unit

B.      Pengertian dan Tujuan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada intinya penomoran ini berfungsi untuk penyimpanan berkas rekam medis,sehingga nomor tersebut akan menjadi petunjuk apa bila berkas rekam medis digunakan saat pasien berkunjung kembali ke rumah sakit.dari Pemahaman tersebut bisa di simpulkan bahwa sistem penomoran rekam medis adalah cara yang digunakan untuk menyimpan berkas rekam medis berdasar nomor pengenal ( Record Number ).Pemberian nomor tersebut diberikan pertama kali untuk kunjungan baru pasien.
Berikut penjelasan dari masing-masing system penomoran:

1.       Sistem Penomoran Seri ( Serial Numbering System )

Pada system ini setiap pasien berkunjung ke rumah sakit akan di buatkan berkas rekam medis dengan nomor rekam medis baru,jadi bila pasien berkunjung 3 kali maka pasien memiliki 3 nomor rekam medis yang berbeda.Nomor rekam medis pasien juga tercatat dalam KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien) yang berbeda (*KIUP akan dibahas pada artikel lainya,dan berkasnya pun disimpan terpisah sesuai dengan nomor rekam medis masing-masing.keuntungan dari system ini adalah pasien dilayani lebih cepat tapi akibatnya berkas akan cepat menumpuk sehingga di butuhkan ruang penyimpanan yang luas dan sulit melacak riwayat penyakit pasien tersebut karena akan membutuhkan banyak waktu untuk mengumpulkan berkas pasien yang memiliki banyak nomor rekammedis yang berbeda.

2.       Sistem Penomoran Unit

Berbeda dengan penomoran seri pada system penomoran unit pasien hanya boleh memiliki satu nomor rekam medis dan nomor tersebut akan selalu digunakan saat pasien melakukan kunjungan lanjutan ke rumah sakit.kelebihan dari system ini adalah record pelayanan pasien meliputi rawat jalan,rawat inap,dan rawat darurat berada dalam satu berkas sehingga mudah melacak kronologi atau riwayat penyakit serta riwayat pengobatan pasien.namun kekurangan dari system ini adalah berkas menjadi tebal sehingga dibutuhkan lebih dari map berkas untuk satu pasien.Bisa terjadi duplikasi nomor rekam medis bila petugas lalai atau pasien lupa membawa kartu indeks berobatKekurangan diatas bisa diatasi atau diminimalisir dengan kebijakan tertentu,misalnya kecakapan petugas dalam mencatat nomor rekam medis dan selalu mengingatkan akan kesadaran pasien bahwa betapa pentingnya untuk menjaga kartu indeks berobatnya.Bila pasien memang kehilangan nomor rekam medis hal ini bisa diatasi bila rumah sakit memiliki system pendaftaran yang terkomputerisasi.kelebihan dari system komputerasi databasae pasien mudah di lacak meski hanya dengan kata kunci nama pasien.

3.       Sistem Penomoran Seri Unit ( Serial Unite numbering system )

Adalah gabungan antara penomoran seri dan unit. Yaitu setiap pasien berkunjung akan diberikan nomor baru,namun berkas lama dan nomor rekam medis lama pasien tidak dipisahkan dengan nomor rekam medis dan berkas rekam medis baru pasien.Kelebihan dari system ini adalah terkumpulnya berkas rekam medis pasien dan memudahkan dalam retensi berkas rekam medis.kekurangannya akan menimbulkan terlalu banyak nomor rekam medis untuk satu pasien dan susah melacak nomor rekam medis lama pasien apabila pasien lupa membawa kartu berobatnya sehingga bias menyebabkan nomor rekam medis pasien yang baru akan terpisah dengan nomor rekam medis lama pasien.

Dari ketiga system penomoran rekam medis diatas yang paling dianjurkan adalah system penomoran seri karena 1 nomor rekam medis untuk 1 satu pasien akan memiliki 1 kumpulan berkas rekam medis dari berbagai pelayanan yang didapatkan pasien tersebut.lantas muncul pertanyaan kenapa data berkas rekam medis harus terkumpul sama-sama dan tidak dianjurkan terpisah,jawabanya adalah karena data tersebut berguna untuk mengetahui kronologi penyakit dan kronologi riwayat pelayanan pasien ,kronologi penyakit ini sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan penangan penyakit tersebut dan kronologi riwayat pelayanan berguna untuk mengetahui seberapa efektif penanangan yang telah dilakukan,misalnya dengan ilustrasi sederhana, ada pasien pernah berkunjung dengan keluhan benturan dikepala,setelah pasien dilayani,kemudian pasien datang lagi dengan keluhan sakit kepala,dengan data kronologi , dokter bisa mengetahui bahwa pasien pernah mengalami benturan dikepala dan dokter kemudian akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan apakah sakit kepala yang diderita pasien ada pengaruhnya dari benturan yang pernah dialami pasien,jika tidak maka dokter bisa melakukan tindakan yang lebih tepat untuk pasien tersebut.

4.       Transformasi Penomoran Seri ke Unit

Untuk merubah system penomoran seri ke unit ada beberap langkah yang harus diperhatikan.
a.       Menyiapkan Lokasi penyimpanan berkas yang baru.
b.      Pelatihan petugas dalam mengetahui system kerja penomoran unit.
c.       Menentukan Tanggal Perubahan system penomoran seri ke unit.
d.      Pasien baru dibuatkan nomor rekam medis baru, dan pasien lama yang belum memiliki nomor rekam medis tertanggal perbuhanan system tersebut akan di berikan nomor rekam medis baru.
e.      Pasien lama yang mendapat nomor rekam medis baru ,berkasnya akan digabungkan dengan berkas rekam medis lama pasien.
f.        Berkas lama pasien yang tidak sempat terlacak akan di anggap sebagai berkas tidak aktif.

C.      Catatan Penting untuk Pasien

Sudah dibahas diatas apa itu nomor rekam medis dan kegunaanya,jadi sebagai pasien yang bijak harus tau bahwa kartu berobatnya harus disimpan dengan baik.kadang ada juga pasien yang ingin mendapatkan pelayanan yang cepat dari tempat pendaftaran sehingga pasien lama mengaku sebagai pasien baru.tanpa memperdulikan bahwa riwayat pelayanannya yang lama itu sangat penting baginya.

Sekian dari artikel ini semoga bermanfaat dan semoga kita semua sehat selalu.Aamiin




,