Kamis, 07 Agustus 2014

Perbedaan Diagnosis Utama dan Diagnosis Sekuder

Perbedaan Diagnosis Utama dan Diagnosis Sekuder

Dalam Pengkodean ICD-10

Diagnosis Utama
  • Selalu di tetapkan di akhir perawatan pasien.
  • Diagnosis utama memiliki tanggung jawab utama untuk pasien menerima segala tindakan perawatan/berbagai bentuk tes pemeriksaan
  • Jika terdapat lebih dari satu diagnosis maka dipilih satu diagnosis yg paling banyak menggunakan resouces (SDM, bahan habis pakai, peralatan medik, tes pemeriksaan dan lain2.
  • Jika tidak ada diagnosis yg bisa dijadikan sebagai diagnosis utama maka symptoms, abnormal finding or problem dapat digunakan’.
Diagnosis Sekunder
  • Diagnosis sekunder adalah diagnosa selain diagnosa utama yang sudah ada sebelum pasien di rawat di Rumah Sakit.
  • Muncul sebagai akibat dari tindakanan penatalaksanaan rawatan pasien selama di Rumah Sakit (komplikasi).
sumber : casemix indonesia
, , ,

Senin, 04 Agustus 2014

Struktur ICD10-tenth revision volume 1

Struktur ICD10-tenth revision volume 1

Struktur Kode ICD10

Strukrut kode dari ICD10 adalah terdiri dari gabungan huruf dan angka (alphanumeric),dengan komposisi 4 karakter ( 1 huruf 3 angka ) dan di tambah symbol “titik” untuk perluasan spesifikasi kode dari 3 karakter ke 4 karakter. Lebih lanjut pada contoh.
Contoh
Diseases of pulp and periapical tissues ( penyakit pada pulpa dan jaringan akar gigi )K10







Dan untuk penyakit yang lebih spesifik dari K10 akan di ikuti tambah “titik” dan 1 angka. Misalnya K10.1 yaitu Pulpitis ( Radang Pulpa ).
Penjelasan tentang kategori dan sub kategori di bahas dalam klasifikasi ICD10.




Klasifikasi ICD10

Dalam klasifikasi penyusanan ICD10-tenth revisi volume 1 sebagai berikut :

* BAB
* BLOCK
* KATEGORI 3 KARAKTER
* SUB KATEGORI

A.BAB ICD10

Bab tersusun dari huruf A-Z kecuali huruf U,huruf U di peruntukan sebagai cadangan tambahan di masa dating dan perubahan-perubahan serta kemungkinan klasifikasi tambahan untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang muncul di antara waktu revisi (Depkes dan WHO Juni 2008 ).
Sebaiknya penyebutan BAB tidak disebut dalam huruf tapi angka romawi dan judul di karenakan dalam 1 BAB juga terdiri dari 2 huruf.
Contohnya misalnya  Penyakit radang pulpa di sebut berada pada BAB XI ( bab sebelas ) Diseases Of the Digestive System atau Penyakit-Penyakit dari Sistem Digestif atau Sistem Pencernaan.

B.BLOK ICD10


Blok adalah turunan pertama dari Bab yang di jadikan sebagai judul dalam pengelompokan  masing-masing Kategori 3 karakter.blok di tulis dengan judul dan pengelompokan Kategori 3 karakter terkait judul tersebut.
Contoh misalnya BAB IX Disease of the circulatory system,atau Penyakit-penyakit dari system sirkulasi ( I00-I99),yang di turunkan menjadi 10 blok salah satunya Block Hypertensive Diseases ( I05-I09) atau Blok penyakit-penyakit Hipertensi (I05-109).



C.KATEGORI 3 KARAKTER ICD10

Kategori adalah turunan dari Blok di tulis dengan kode 3 karakter dan nama penyakit.
Contoh A00 Cholera
D.SUB-KATEGORI ICD10
Sub kategori adalah turunan dari Kategori sebagai kode penyakit yang lebih spesifik dari kategori.
Contoh : A00.0 Classical Cholera
 Berikut contoh klasifikasi ICD10 dalam bentuk Tabel.

BAB
BLOK
KATEGORI
SUB-KATEGORI
·      I  Certain infectious and parasitic diseases (A00-B09)
·         (A00-09) Intestinal infectious diseases
·         A00 Cholera.
·         A01 typhoid and Paratyphoid fevers
·         A00.0 Classical cholera
·         A00.1 Cholera eltor
·         A01.0 Typhoid fever

Sumber reference:
ICD-10 tente revision Volume 1.WHO.Geneva 2005
Buku Panduan Penentuan Kode Penyebab Kematian Menurut ICD-10.Depkes.WHO.Juni 2008
Kamus Saku Kedokteran Dorlan Edisi 25.Jakarta.EGC,1998
Pikesstikpan.blogspot.com
2014



, , , ,